Crimebatanghari.com – Jambi | Gubernur Jambi, Al Haris, meluapkan kekecewaannya terhadap manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi dalam sebuah inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan baru-baru ini. Sidak yang digelar pada Selasa (8/4) itu menjadi saksi kemarahan orang nomor satu di Provinsi Jambi tersebut atas buruknya kualitas pelayanan dan lemahnya manajemen rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Dengan nada tegas, Al Haris menyatakan bahwa keluhan masyarakat terhadap RSUD Raden Mattaher sudah sangat banyak dan tidak bisa lagi ditoleransi. Ia bahkan menyebut banyak pejabat rumah sakit tampak ‘lelah’ bekerja dan tidak memiliki perencanaan yang jelas, sehingga kinerja rumah sakit tidak terukur dan pelayanan pun merosot tajam.
“Sekda dan BKD harus turun tangan mengevaluasi ini semua. Dari direktur sampai ke staf bawah akan kita evaluasi total,” ujar Al Haris di hadapan sejumlah awak media.
Salah satu temuan paling mencolok adalah kondisi Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang memprihatinkan. AC di ruang IGD tidak berfungsi, sementara atap ruang rawat bocor dan berpotensi merusak alat-alat medis bernilai miliaran rupiah. “Kalau atap bocor dan AC rusak dibiarkan terus, alat-alat kesehatan bisa rusak. Ini jelas kelalaian manajemen,” tambahnya.
Tak hanya manajemen rumah sakit, Al Haris juga menyoroti Dewan Pengawas (Dewas) RSUD yang dinilai tidak menjalankan fungsinya dengan baik. “Dewas ini seperti hanya nama, tidak ada laporan apapun yang masuk ke saya. Ini harus dibenahi,” katanya dengan nada kecewa.
Evaluasi yang digagas Gubernur Al Haris bukan sekadar gertakan. Ia menegaskan, akan melakukan rotasi jabatan dalam enam bulan ke depan, kecuali jika ada alasan kuat untuk melakukan percepatan. Langkah ini diambil sebagai bentuk keseriusan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di provinsi yang ia pimpin.
Seperti diketahui, RSUD Raden Mattaher sebelumnya juga menjadi sorotan setelah beredarnya video viral yang memperlihatkan lemahnya respons rumah sakit terhadap pasien korban kecelakaan. Peristiwa itu makin mempertegas betapa perlunya reformasi besar-besaran di tubuh rumah sakit tersebut.
Sebagai solusi jangka panjang, Pemprov Jambi telah membentuk tim Total Quality Management (TQM) untuk meninjau dan meningkatkan standar pelayanan di RSUD. Gubernur juga menyatakan komitmennya untuk menjadikan RSUD Raden Mattaher sebagai rumah sakit bertaraf nasional agar masyarakat Jambi tidak perlu lagi berobat ke luar daerah.
“Kalau rumah sakit kita bisa melayani dengan baik, mengapa harus ke Padang atau Jakarta?” tegas Al Haris.
Langkah tegas ini diharapkan menjadi titik balik bagi RSUD Raden Mattaher untuk bangkit dan menjadi institusi pelayanan kesehatan yang profesional dan humanis. Masyarakat Jambi pantas mendapatkan layanan yang terbaik, dan Al Haris menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam melihat kelalaian yang berlarut-larut.
(Crime Batanghari – Redaksi)
Leave a Reply